BeritaSIdrap.com – Sejumlah wilayah di Indonesia tengah dilanda cuaca panas ekstrem dalam beberapa pekan terakhir.
Suhu udara yang mencapai di atas 35 derajat Celcius dirasakan hampir di seluruh daerah, termasuk di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Kondisi ini membuat masyarakat diminta lebih waspada terhadap risiko kesehatan serta pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, info juga tersedia di https://dlhpadangpariaman.org.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat fenomena suhu panas ini dipengaruhi oleh minimnya tutupan awan dan masih kuatnya radiasi matahari di siang hari.
Selain itu, perubahan pola angin dan berkurangnya vegetasi hijau di perkotaan turut memperparah peningkatan suhu di permukaan.
Pentingnya Lingkungan Hijau
Kondisi ini menjadi pengingat pentingnya keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) di sekitar tempat tinggal.
Vegetasi seperti pohon, taman kota, dan hutan perkotaan mampu menyerap panas serta meningkatkan kelembaban udara, sehingga membantu menurunkan suhu lingkungan.
Aktivis lingkungan menyebut pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan ekologi menjadi salah satu penyebab meningkatnya suhu ekstrem.
Selain itu, masyarakat juga diimbau menghemat energi, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, serta menjaga kebersihan lingkungan untuk menekan emisi gas rumah kaca, sebagai mana dikutip dari https://dlhpadangpariaman.org.
Upaya kecil seperti menanam pohon di pekarangan, menggunakan transportasi umum, hingga mengelola sampah organik dapat memberikan dampak besar bagi stabilitas iklim di masa depan.
Pemerintah daerah pun diharapkan memperkuat kebijakan tata ruang dengan memperbanyak kawasan hijau publik, menata kembali daerah resapan air, dan memperketat izin pembangunan di area padat penduduk.
Dengan langkah kolektif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, lingkungan hijau bisa menjadi benteng alami dalam menghadapi cuaca panas ekstrem yang kian sering melanda Indonesia. (adv)
