Bulukumba – Tak hanya tangguh mengarungi samudera luas, tapi kapal Pinisi Bulukumba membuktikan kekokohannya. Kapal Pinisi yang berdiri di atap gedung Pinisi sempat terbakar pada Selasa dini hari 4 September 2024.
Berkat kekokohan Pinisi yang terbuat dari kayu berkualitas, api tak langsung melalap seluruh bagian kapal. Meski sudah terbakar, namun tidak merusak badan kapal secara keseluruhan.
“Yang dilalap api adalah bagian lambung depan dan lantai depan kapal,” kata Andi Ayatullah Ahmad Kepala Bidang Humas Kominfo Pemkab Bulukumba. Dari pemantauan pasca terbakar, Andi Ayatullah Ahmad menyampaikan bahwa penampakan kapal dari luar setelah terbakar masih kelihatan tetap utuh.
Hanya ada beberapa titik yang tampak gosong karena efek terbakar dari bagian dalam lambung depan.
“Yang terbakar adalah bagian lambung depan kapal. Untungnya, kayunya berkualitas sehingga api tidak cepat menjalar,” ungkapnya.
Kini Pemerintah Kabupaten Bulukumba mengambil langkah serius untuk memaksimalkan pengawasan terhadap aktivitas di puncak Gedung Pinisi.
Hal itu dilakukan pasca insiden kebakaran kecil yang terjadi di lambung kapal yang menjadi ikon gedung tersebut.
Andi Ayatullah Ahmad menekankan bahwa pengelola Gedung Pinisi akan memperketat pengawasan sebagai langkah antisipasi dini.
“Pengelola Gedung Pinisi akan memaksimalkan pengawasan. Ini sebagai langkah antisipasi dini,” ujarnya.
Olehnya itu, tambahnya akses menuju puncak gedung tempat kapal Pinisi berdiri untuk sementara ditutup bagi pengunjung.
Sebagai upaya preventif ke depan, pengelola Gedung Pinisi juga akan melarang pengunjung untuk merokok ketika berada di atas kapal Pinisi.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak merokok di atas kapal. Mari kita bersama-sama menjaga ikon daerah ini,” harap Andi Ayatullah.
Namun dengan kesigapan warga dan aparat Satpol PP dan Damkar, kobaran api cepat dipadamkan pada saat itu juga. ***