Jakarta, Beritasidrap.com – Akuisisi PLTB Sidrap oleh PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melalui anak usahanya, PT Barito Wind Energy tinggal menghitung hari.
Namun, nilai total transaksi atas akuisisi itu masih belum dipaparkan ke publik.
Banyak pihak mengharapkan segera rampung pada kuartal I-2024 setelah mendapat persetujuan PLN.
Investment Analyst Stockbit, Theodorus Melvin dalam ulasannya memperkirakan total nilai transaksi minimun $150 juta.
Hal itu katanya berdasar dengan biaya pembangunan PLTB Sidrap hingga September 2023
“BREN memiliki kas sebesar US$ 320,2 juta, yang dapat digunakan untuk mendanai akuisisi ini,” tulisnya dikutip Beritasidrap dari Investor Daily, pada Senin (11/12/2023).
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melalui anak usahanya, PT Barito Wind Energy, telah mencapai kesepakatan secara prinsip untuk mengakuisisi 100% saham PT UPC Sidrap Bayu Energy (PLTB Sidrap) dari UPC Renewables Asia Pacific Holdings Pte Ltd dan ACEN Renewables International Pte Ltd.
PLTB Sidrap merupakan pembangkit listrik tenaga angin yang terletak di Sulawesi Selatan dan merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia, dengan kapasitas mencapai 75 MW.
Dengan mengakuisisi PLTP Sidrap, total kapasitas terpasang Barito Renewables atau BREN ini dapat meningkat 8,5% menjadi 961 MW.
Pengumuman itu sejalan dengan analisis Stockbit pada Kamis (30/11), di mana telah memperkirakan BREN akan mengakuisisi PLTB Sidrap.
Barito Renewables (BREN) mengelola pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia atau terbesar ketiga di dunia.
Dengan kapasitas gabungan sebesar 886 MW. BREN berencana ekspansi dengan meningkatkan kapasitas menjadi 1.200-2.000 MW pada 2030. ***